Dua Korea berlomba luncurkan satelit mata-mata bulan ini

- Jurnalis

Selasa, 21 November 2023 - 17:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seoul (Rumah Bicara) – Korea Utara dan Korea Selatan berlomba meningkatkan kemampuan militer mereka di luar angkasa dengan berencana meluncurkan satelit mata-mata pertama mereka ke orbit pada akhir bulan ini.

Korut telah memberi tahu Jepang bahwa mereka akan meluncurkan sebuah satelit antara 22 November dan 1 Desember, setelah dua kali gagal meluncurkannya pada awal tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sedangkan Korsel bakal mengirimkan satelit pengintai militer pertama buatan sendiri ke luar angkasa pada 30 November dengan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX yang diluncurkan dari Landasan AU Vandenberg, California, AS.

Korsel juga berencana menggunakan SpaceX untuk meluncurkan empat satelit lagi pada 2025. Mereka telah melakukan uji coba roket berbahan bakar padat dan gas untuk peluncuran satelit militer dan sipil di masa datang.

Satelit pengintai akan membuat Korut mampu memantau pasukan AS, Korea Selatan dan Jepang dari jauh, sedangkan satelit Korsel akan mengurangi ketergantungan negara itu pada sistem intelijen AS.

“Kedua Korea akan mendapatkan keuntungan dalam tingkat yang berbeda dari peluncuran satelit pengintai di luar angkasa secara mandiri,” kata Ankit Panda dari lembaga nirlaba asal AS, Carnegie Endowment for International Peace.

“Pasti ada faktor kebanggaan juga bagi kedua pihak, tetapi keuntungan praktis menjadi pendorong utama (peluncuran itu)”.

Pada September, Presiden Rusia Vladimir Putin mengajak pemimpin Korut Kim Jong Un berkeliling ke fasilitas peluncuran luar angkasa Rusia yang modern dan berjanji membantu Pyongyang membangun satelit.

Seorang peneliti Badan Pengembangan Luar Angkasa Nasional Korut pada Selasa mengatakan militerisasi luar angkasa oleh AS dan sekutunya membuat Korut harus memperkuat program satelitnya.

Ketika mengumumkan rencana peluncuran satelit mata-mata Korsel pada 2020, wakil penasehat keamanan nasional saat itu, Kim Hyun-chong, mengatakan militer Korsel membutuhkan “mata yang tak pernah berkedip” untuk memantau semenanjung Korea terus menerus.

Baca Juga :  Nepal berjuang temukan penyintas gempa, korban tewas 137 orang

Kedua Korea dapat menggunakan satelit itu untuk meningkatkan kemampuan peringatan dini, target militer dan peninjauan kerusakan di masa perang, serta komunikasi, kata Chun In-bum, jenderal purnawirawan Korsel.

Para pejabat Korsel yang mengangkat pecahan satelit Korut yang jatuh baru-baru ini telah menyatakan keraguan mereka atas kemampuan Korut.

Korsel dan AS menuduh peluncuran itu menjadi kedok dari teknologi rudal balistik Korut yang dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB.

“Bahkan jika Korea Utara sukses di peluncuran selanjutnya, mereka masih jauh dari kapabilitas pemantauan yang bisa digunakan militer,” kata Chun.

Panda berargumen bahwa meski satelit pertama Korut berkemampuan buruk, tetapi satelit itu masih bisa digunakan oleh militer untuk peringatan strategis dan kewaspadaan situasi.

Adalah pandangan yang sempit jika hanya melihat peningkatan kemampuan pengintaian Korut sebagai ancaman, kata dia.

“Meski Pyongyang dapat menggunakan kemampuan ini untuk melancarkan serangan nuklir dan memantau kerusakan, kita mungkin juga melihat kemampuan itu membawa stabilitas (di kawasan) karena memungkinkan Korea Utara mempertahankan kesadaran situasional strategis yang lebih baik dalam sebuah krisis,” kata Panda.

Kemampuan Korsel lebih maju, tetapi masih perlu pengembangan agar memberi hasil yang diinginkan, kata Chun.

“Untuk Korea Selatan, (satelit) ini akan memberikan kemajuan berarti dalam pengintaian, tetapi masih diperlukan lebih banyak satelit,” katanya.

Sumber: Reuters

Baca juga: AS kerahkan bomber untuk amankan Korsel dari ancaman Korut

Baca juga: JCS Korsel awasi Korut jelang peringatan satu tahun keberhasilan ICBM


 

Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Anton Santoso
COPYRIGHT © Rumah Bicara 2023

Sumber : www.antaranews.com

Berita Terkait

Indeks harga logistik angkutan jalan China turun tipis
Seluruh rumah sakit di Gaza utara tak lagi berfungsi
Xi Jinping akan lakukan kunjungan kenegaraan ke Vietnam pekan depan
Pakar PBB desak Israel berhenti serang fasilitas kesehatan di Gaza
Israel kembali serang kamp-kamp pengungsi di Jalur Gaza
Pemilihan Presiden Rusia akan digelar 17 Maret
AS tetap ingin normalisasi hubungan Saudi-Israel di tengah perang Gaza
Komite Perlindungan Jurnalis: Investigasi kematian wartawan di Lebanon

Berita Terkait

Jumat, 8 Desember 2023 - 06:01 WIB

Indeks harga logistik angkutan jalan China turun tipis

Jumat, 8 Desember 2023 - 03:57 WIB

Xi Jinping akan lakukan kunjungan kenegaraan ke Vietnam pekan depan

Jumat, 8 Desember 2023 - 02:56 WIB

Pakar PBB desak Israel berhenti serang fasilitas kesehatan di Gaza

Jumat, 8 Desember 2023 - 01:55 WIB

Israel kembali serang kamp-kamp pengungsi di Jalur Gaza

Jumat, 8 Desember 2023 - 00:54 WIB

Pemilihan Presiden Rusia akan digelar 17 Maret

Kamis, 7 Desember 2023 - 23:52 WIB

AS tetap ingin normalisasi hubungan Saudi-Israel di tengah perang Gaza

Kamis, 7 Desember 2023 - 22:51 WIB

Komite Perlindungan Jurnalis: Investigasi kematian wartawan di Lebanon

Kamis, 7 Desember 2023 - 21:51 WIB

Blinken klaim Israel tetap lindungi warga sipil meskipun serang Gaza

Berita Terbaru

DUNIA

Indeks harga logistik angkutan jalan China turun tipis

Jumat, 8 Des 2023 - 06:01 WIB