Seorang pejabat Departemen Wakaf di Yerusalem mengungkapkan kepada Anadolu bahwa hanya sekitar 4.000 warga Palestina yang kebanyakan lansia yang boleh masuk Al Aqsa untuk salat Jumat. Jumlah itu menurun drastis dari biasanya 50.000 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pejabat yang meminta identitasnya dirahasiakan itu menambahkan Mesjid Al-Aqsa terlihat sepi akibat diawasi ketat oleh pasukan Israel di jalan-jalan.
Saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa pasukan Israel dikerahkan secara besar-besaran di Yerusalem Timur, khususnya di Kota Tua dan pintu masuk menuju Mesjid Al Aqsa.
Larangan Israel itu membuat ratusan warga Palestina terpaksa menunaikan salat Jumat di jalan-jalan dekat kawasan Kota Tua.
Baca juga: Pakar PBB desak Israel berhenti gunakan air sebagai senjata perang
Pihak Israel tidak memberikan alasan mengapa mereka membatasi akses umat Islam masuk Mesjid Al-Aqsa.
Sebelum diberlakukan pembatasan oleh Israel, paling sedikit 50.000 warga Palestina biasanya menunaikan salat Jumat di Al-Aqsa.
Ketegangan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur kian besar sejak Hamas dan Israel perang di Gaza semenjak 7 Oktober.
Sudah lebih dari 11.000 warga Palestina di Gaza yang kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas akibat perang itu.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sebanyak 200 lebih warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur dibunuh aparat keamanan Israel sejak 7 Oktober, sedangkan 2.700 orang lainnya terluka.
Baca juga: Solidaritas untuk Palestina, massa protes duduk di kota-kota Belanda
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © Rumah Bicara 2023
Sumber : www.antaranews.com