Wakil ketua KONI Pusat Suwarno di Deliserdang, Kamis, mengatakan kunjungan tim Technical Delegate (TD) tersebut untuk melihat dan memastikan kesiapan arena yang akan digunakan pada PON mendatang. Kunjungan tersebut juga menandakan langkah yang semakin pasti menuju persiapan PON 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hari ini kita masuk pada visitasi yang dilakukan oleh TD masing-masing induk cabang olahraga. Nantinya dilakukan kegiatan ke lapangan, di mana kita sudah melakukan koordinasi dan akan ada pendampingan dari masing-masing pengprov cabang olahraga terkait,” katanya.
Ia menyebutkan ada beberapa sasaran yang ingin dicapai dari kunjungan TD tersebut, pertama adalah ingin memastikan kesiapan arena dan detail kebutuhan saat arena tersebut digunakan untuk pertandingan.
Jika arena masih dalam tahap pembangunan atau renovasi, maka tim TD bisa memberikan masukan mengenai kelengkapan arena, misalnya fasilitas dan perangkat ruangan agar memenuhi persyaratan penyelenggaraan pertandingan.
“Jadi nanti tim TD akan mencatat dan merumuskan apa-apa saja yang dibutuhkan. Artinya masukan dari TD sangat kami butuhkan demi terpenuhinya syarat-syarat terkait arena. Dan masukan dari TD tersebut harus dicatat oleh bidang prasarana dari Dispora untuk nantinya bisa dipenuhi,” katanya.
Sasaran selanjutnya adalah terkait peralatan yang diperlukan untuk pertandingan. TD harus bisa memisahkan antara peralatan pertandingan dan perlengkapan arena.
Peralatan pertandingan terkait dengan kebutuhan penyelenggaraan pertandingan. Jika peralatan itu tidak ada maka pertandingan tidak bisa berjalan atau dilaksanakan. Sementara perlengkapan, kaitannya adalah dengan seremonial, seperti tempat duduk, dan ruangan-ruangan di arena.
“Nah terkait antara peralatan pertandingan dan perlengkapan arena ini, kami memohon masukan dari TD saat melakukan kunjungan ke lapangan. Jika arena masih belum jadi atau masih dalam proses pembangunan, maka mohon dicatat apa-apa saja yang diperlukan pada saat maupun akan dilakukan pertandingan,” sebutnya.
Sarana berikutnya adalah terkait panitia pertandingan. Artinya panitia yang ditunjuk harus benar-benar memiliki kompetensi dan bersertifikat serta harus memberdayakan SDM setempat.
“Teruslah kita saling berkomunikasi demi terselenggaranya PON dengan baik. Bidang sarana dan perlengkapan harus lebih intensif melakukan tugasnya. Ini yang paling sulit soalnya, karena tugas mereka sangat menentukan keberhasilan PON nantinya,” katanya.
Baca juga: KONI NTB dan NTT serahkan rancangan PON 2028 ke KONI Pusat
Baca juga: Aceh kirim 10 atlet anggar ke kejuaraan internasional di Jawa Barat
Baca juga: Kontingen Jawa Barat juara umum babak kualifikasi PON taekwondo
Pewarta: Juraidi
Penyunting: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © Rumahbicara.com 2023
Asal : www.antaranews.com